Duniaku

Duniaku
Indahnya Duniaku

Views :

Minggu, 11 Desember 2016

MAKALAH : PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN NASIONAL




KATA PENGANTAR

           

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah dapat memberikan manfaat terhadap pembacanya.


Medan, Desember 2016


Penyusun   






DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................    i
DAFTAR ISI .................................................................................................    ii
BAB. I      PENDAHULUAN ............................................................................   1
A.    Latar Belakang ..........................................................................   1
B.     Rumusan Masalah .....................................................................   2
C.     Tujuan Penulisan ......................................................................   2
BAB II.     KAJIAN TEORITIS .......................................................................   3
A.    Konsep Pembangunan Sebagai Usaha Perubahan Terencana .........    3
B.     Peran Pendidikan Dalam Pembangunan Nasional ..........................   4
C.     Masyarakat Masa Depan ..........................................................   10
BAB III.   PENUTUP ....................................................................................   17
A.    Kesimpulan .............................................................................   17
B.     Saran .....................................................................................   17
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................   18







 


BAB I
PENDAHULUAN


A.       Latar Belakang
Keunggulan suatu bangsa tidak lagi bertumpu pada kekayaan alam, melainkan pada keunggulan sumber daya manusia, yaitu tenaga terdidik yang mampu menjawab tantangan-tantangan yang sangat cepat. Kenyataan ini sudah lebih dari cukup untuk mendorong pakar dan praktisi pendidikan melakukan kajian sistematik untuk membenahi atau memperbaiki sistem pendidikan nasional. Agar lulusan sekolah mampu beradaptasi secara dinamis dengan perubahan dan tantangan itu, pemerintah melontarkan berbagai kebijakan tentang pendidikan yang memberikan ruang yang luas bagi sekolah dan masyarakatnya untuk menentukan program dan rencana pengembangan sendiri sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing.
Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan karena sasarannya adalah peningkatan kualitas SDM.Oleh karena itu, pendidikan juga merupakan alur tengah pembangunan dari seluruh sektor pembangunan.Makalah ini akan membahas mengenai esensi pendidikan dan pembangunan, pembangunan sistem pendidikan nasional, peranan pendidikan dalam pembangunan.
Dalam arti sederhana Pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Dalam perkembangannya istilah pendidikan berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa.
Pendidikan memiliki peran penting dalam proses pembangunan, betapa tidak, laju perubahan sebagai akibat dari perkembangan Ilmu Pengetahuan dan tekhnologi kemudian harus disejajarkan dengan penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam pada itu pendidikan kemudian menjadi pioner utama dalam rangka penyiapan sumber daya manusia. Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan yang sekaligus merupakan syarat mutlak untuk mewujudkan pembangunaan nasional. Dan salan sartu aspek terpenting dalam menyiapakan dan merekayasa  arah perkembangan masyarakat dalam pembangunan nasional adalah Pendidikan
Pembangunan Nasional berarti suatu proses perubahan struktural kehidupan bernegara kebangsaan, yang tercakup di dalam structural politik dan pertahanan keamanan, struktur ekonomi, serta struktur tata masyarakat dan budaya yang. bertujuan mencapai Negara kesatuan yang berkedaulatan rakyat serta adil dan makmur berdasarkan Pancasila, yang mampu:
1.      Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
2.      Memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Dengan melihat pengertian pendidikan dan pembangunan nasional di atas oleh karena itu dalam makalah yang sederhana ini akan membahas lebih mendalam lagi  tentang pendidikan dan masa depan pembangunan nasional.

B.     Rumusan Masalah
1.      Pembangunan yang seperti apa untuk membangun nasional bangsa ini
2.      Apa yang telah di sumbangkan oleh pendidikan untuk pembangunan nasional
3.      Aspek apa saja untuk membangun sistem pendidikan nasional
4.      Bagaimana kualitas pendidikan nasional bangsa ini


C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan Makalah ini adalah
  1. Mengetahui pengertian pendidikan nasional
  2. Mengetahui fungsi dan peranan hasil pendidikan
  3. Mengetahui pengertian pembangunan nasional
  4. Apa peranan manusia dalam pembangunan
  5. Mengetahui bagaimana esensi pendidikan dan pembangunan serta titik temunya





BAB II
KAJIAN TEORITIS


A.       Konsep Pembangunan Sebagai Usaha Perubahan Terencana
Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan karena sasarannya adalah peningkatan kualitas SDM. Oleh sebab itu, pendidikan juga merupakan alur tengah pembangunan dari seluruh sektor pembangunan. Terdapat suatu kesan bahwa persepsi masyarakat umum tentang arti pembangunan lazimnya bersifat menjurus. Pembangunan semata-mata hanya beruang lingkup pembangunan material atua pembangunan fisik berupa gedung, jembatan, pabrik dan lain-lain. Padahal sukses tidak hanya pembangunan fisik itu justru sangat di tentukan oleh keberhasilan di dalam pembangunan rohaniah, yang secara bulat diartikan pembangunan manusia, dan yang terakhir ini menjadi tugas utama pendidikan.                                                   
Persepsi yang keliru tentang arti pembangunan, yang menganggap bahwa pembangunan itu hanya semata-mata pembangunan material dapat berdampak menghambat pembangunan sistem pendidikan, karena pembangunan itu semestinya bersifat komperhensif yaitu menyangkut pembangunan manusia dan lingkungannya.
Dalam GBHN, hakikat Pembangunan Nasional adalah pembangunan manusia dan masyarakat Indonesia, yang dilakukan secara berkelanjutan, berdasarkan kemampuan nasional, dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan global. Dalam pelaksanaannya mengacu pada kepribadian bangsa dan nilai luhur yang universal untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang berdaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera, maju dan kokoh kekuatan moral dan etikanya serta religius.
Pembangunan yang dilaksanakan harus bertujuan dan bertolak dari manusianya, pembangunan yang berakar dari peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia, maka posisi manusia jelas sebagai objek dan subjek dalam pembangunan.
Manusia sebagai objek pembangunan sasarannya harus terarah pada pembangunan manusia itu sendiri (rohani) seperti : kemampuan penalaran, sikap diri, sosial pada lingkungan dan kemampuan berusaha. Fuad Hasan dalam Umar Tirtarhardja dkk., menyatakan “Manusia adalah makhluk yang terentang antara potensi dengan aktualisasi”. Manusia sebagai objek pembangunan diarahkan kepada kemampuan untuk mengelola dan memanfaatkan lingkungan secara dinamis, kreatif dan manusiawi, usaha inilah yang disebut pembangunan.
Fuad Hasan dalam Umar Tirtarahardja dkk, menyatakan “manusia adalah makhluk yang terentang antara potensi dengan aktualisasi (manusia dan citranya, Juni 1985). Diantara kedua kutub itu terentang upaya pendidikan, pendidikan berperan mengembangkan yaitu menghidupsuburkan potensi “kebaikan” dan sebaliknya mengerdilkan potensi “kejahatan”.
Potensi-potensi yang perlu dikembangkan aktualisasinya seperti kemampuan berusaha, berkreasi, kesediaan menerima kenyataan, berpendirian, rasa bebas yang bertangung jawab, kejujuran, toleransi, rendah hati, tenggang rasa, kemampuan bekerja sama, menerima, melaksanakan kewajiban sebagai keniscayaan, menghormati hak orang lain, dan seterusnya.
Hasil pendidikan dapat menunjang pembangunan dan sebaliknya hasil pembangunan dapat menunjang usaha pendidikan. Suatu masyarakat yang makmur tentu lebih dapat membiayai penyelenggaraan pendidikan ke arah yang lebih bermutu.
Uraian di atas menunjukkan “status” pendidikan dan pembangunan masing-masing dalam esensi pembangunan serta antar keduanya.
1.      Pendidikan merupakan usaha ke dalam diri manusia sedangkan pembangunan merupakan usaha ke luar dari diri manusia.
2.      Pendidikan menghasilkan sumber daya tenaga yang menunjang pembangunan dan hasil pembangunan dapat menunjang pendidikan (pembinaan, penyediaan sarana dan seterusnya).


Baca :  



B.        Peran Pendidikan Dalam Pembangunan Nasional
Pendidikan pada hakikatnya berlangsung seumur hidup. Oleh karena itu, secara hakiki, pembangunan pendidikan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam upaya pembangunan manusia. Upaya-upaya pembangunan di bidang pendidikan, pada dasarnya diarahkan untuk mewujudkan kesejahteraan manusia itu sendiri. Karena pendidikan merupakan hak setiap warga negara, di dalamnya terkandung makna bahwa pemberian layanan pendidikan kepada individu, masyarakat, dan warga negara adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan keluarga. Karena itu, manajemen sistem pembangunan pendidikan harus didesain dan dilaksanakan secara terpadu, serta diarahkan pada peningkatan akses pelayanan yang seluas-luasnya bagi warga masyarakat, dengan mengutamakan mutu, efektivitas dan efisiensi.
Upaya pembangunan pendidikan yang dilakukan memiliki landasan komitmen internasional, sebagai visi bersama berbagai negara di dunia, melalui kesepakatan yang dikenal dengan kesepakatan Dakkar-Senegal tahun 2000. Kesepakatan Dakkar yang diimplementasikan dalam kesepahaman Education for All (EFA) meliputi enam komponen penting, yaitu:
·         Pendidikan anak usia dini (PAUD)
·         Pendidikan dasar
·         Pendidikan keaksaraan
·         Pendidikan kecakapan hidup (life skill)
·         Kesetaraan dan keadilan gender
·         Peningkatan mutu pendidikan.

1.      Esensi Pendidikan Dan Pembangunan Serta Titik Temunya
Manusia sebagai sasaran pembangunan wujudnya diubah dari keadaan yang masih bersifat “potensial” ke keadaan “aktual”.
Potensi-potensi kebaikan yang perlu dikembangkan aktualisasinya seperti kemampuan berusaha, berkreasi, kesediaan menerima kenyataan, berpendrian, rasa bebas yang bertanggung jawab, kejujuran, toleransi, rendah hati, tenggang rasa, kemampuan bekerjasama, menerima, melaksanakan kewajiban sebagai keniscayaan, menghormati hak orang lain dan seterusnya.
Manusia dipandang sebagai “subjek” pembangunan karena ia dengan segenap kemampuannya menggarap lingkungannya secara dinamis dan kreatif, baik terhadap sarana lingkungan alam maupun lingkungan sosial/ spiritual.
1)      Status pendidikan dan pembangunan masing-masing dalam esensi pembangunan serta antara keduanya. Pendidikan merupakan usaha ke dalam diri manusia sedangkan pembangunan merupakan usaha keluar dalam diri manusia.
2)      Pendidikan menghasilkan sumber daya tenaga yang menunjang pembangunan dan hasil pembangunan dapat menunjang pendidikan (pembinaan, penyediaan saran, dan seterusnya)



2.   Peranan Pendidikan
Beberapa peranan pendidikan dalam Pembangunan Nasional berkenaan dengan perubahan masyarakat, pengembangan sumber daya manusia dan pemeliharaan lingkungan hidup.
1. Peranan pendidikan dalam pembangunan perubahan masyarakat pada umumnya
1)      Segi Sasaran Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar yang ditujukan kepada peserta didik agar menjadi manusia yang berkepribadian kuat dan utuh serta bermoral tinggi.

2)      Segi Lingkungan Pendidikan
      a.       Lingkungan Keluarga
Didalam lingkungan keluarga anak dilatih berbagai kebiasaan yang baik (habit formation) tentang hal-hal yang berhubungan dengan kecekatan, kesopanan, dan moral.
b.      Lingkungan Sekolah
Di lingkungan sekolah (pendidikan formal), peserta didik dibimbing untuk memperluas bekal yang telah diperoleh dari kalangan kerja keluarganya berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
c.       Lingkungan Masyarakat
Di lingkungan masyarakat (pendidikan non formal), peserta didik memperoleh bekal praktis untuk berbagai jenis pekerjaan, khususnya mereka yang tidak sempat melanjutkan proses belajarnya melalui jalur formal.

3)      Segi Jenjang Pendidikan
Jenjang Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah (SM) dan Pendidikan Tinggi (PT) memberikan bekal kepada para peserta didik secara berkesinambungan. Pendidikan dasar merupakan basic education yang memberikan bekal dasar bagi pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Artinya pendidikan tinggi berkualitas, jika pendidikan menengahnya berkualitas, dan pendidikan menengah berkualitas jika pendidikan dasar berkualitas.
Dengan demikian basic education pada pendidikan dasar juga diartikan bahwa pendidikan dasar memberikan bekal dasar kepada warga negara yang tidak sempat melanjutkan pendidikan untuk dapat melibatkan diri ke dalam gerak pembangunan.

4)      Segi Pembidangan Kerja atau Sektor Kehidupan
Pembidangan kerja menurut sektor kehidupan meliputi antara lain bidang ekonomi, hukum, sosial politik, keuangan, dan komunikasi, pertanian, pertambangan, pertahanan, dan lain-lain.
Pembinaan dan pengembangan bidang-bidang tersebut hanya mungkin dikerjakan jika diisi oleh orang-orang yang memiliki kemampuan seperti yang dibutuhkan orang-orang dimaksud hanya bersedia jika pendidikan berbuat untuk itu.

2.      Peranan Pendidikan Dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pemberdayaan sumber daya manusia termasuk tenaga kerja, baik sebagai sasaran pembangunan maupun sebagai pelaku pembangunan. Dengan demikian, pembangunan ketenagakerjaan merupakan salah satu aspek pendukung keberhasilan pembangunan nasional. Disisi lain, terdapat beberapa masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan pembangunan nasional tersebut, khususnya dibidang ketenaga kerjaan, sehingga diperlukan kebijakan dan upaya dalam mengatasinya.
Manusia dan pembangunan merupakan kekuatan utama sekaligus tujuan dari pembangunan itu sendiri.
Peran pendidikan dalam pembangunan SDM diantaranya :
a.       Mencerdaskan kehidupan bangsa.
b.      Membangun manusia sebagai pelaksanaan transportasi.
c.       Membina manusia menjadi tenaga produktif.
d.      Membentuk kepribadian yang berorientasi kepada prestasi.
e.      Memperhitungkan dimensi sumber daya manusia dan pengembangan lapangan kerja.
f.       Merubah pola pikir masyarakat yang masih pada taraf rendah.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas pengembangan SDM di Indonesia dilakukan melalui tiga jalur utama :
1)      Pendidikan
2)      Pelatihan
3)      Pengembangan karir di tempat kerja.

Jalur pendidikan merupakan tulang punggung pembangunan SDM yang dimulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Sementara itu, jalur pelatihan dan pengembangan karir ditempat kerja merupakan jalur suplemen dan komplemen terhadap pendidikan.
Arah pembangunan SDM di Indonesia ditujukan pada pengembangan kualitas SDM secara komprehensif meliputi aspek kepribadian dan sikap mental, penguasaan ilmu dan teknologi, serta profesionalisme yang semuanya dijiwai oleh nilai-nilai religius, sesuai dengan agamanya. Dalam rangka pengembangan SDM di Indonesia, banyak tantangan yang harus dihadapi. Tantangan pertama adalah jumlah penduduk yang besar, tantangan kedua luasnya wilayah Indonesia, tantangan ketiga adalah mobilitas penduduk yang arus besarnya justru lebh banyak ke Pulau Jawa dan ke kota-kota besar.
Tantangan seperti itu, memerlukan konsep, strategi dan kebijakan yang tepat agar pengembangan SDM di Indonesia dapat mencapai sasaran yang tepat secara efektif dan efisien. Hal ini dilakukan karena peningkatan kualitas SDM Indonesia tidak hanya untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing di dalam maupun diluar negeri, tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan penghasilan bagi masyarakat.


3.      Peranan Pendidikan Dalam Pemeliharaan Lingkungan Hidup
Secara umum lingkungan adalah segala benda, kondisi, keadaan yang mempengaruhi kehidupan makhluk termasuk manusia. Manusia sebagai khalifah Allah telah diberkati fasilitas yang lengkap dan ditugaskan secara kreatif dan dinamis mengerahkan kemampuannya untuk memahami realitas alam untuk memanfaatkan dan didayagunakan demi kesejahteraan manusia.
Peran pendidikan dalam pembangunan lingkungan hidup sebagai berikut :
a.      Memberi arahan pada manusia bahwa memelihara, mengelola dan melestarikan lingkungan hidup adalah suatu keharusan.
b.     Memberikan bimbingan, bahwa pengendalian alam harus bersifat rasional dan tidak merusak tata lingkungan hidup manusia.
c.      Supaya pembangunan yang dilaksanakan dapat menjaga keseimbangan dan pembinaan ekosistem.
d.      Untuk mengelola SDA masyarakat dapat memberikan manfaat bagi manusia.
e.       Membudayakan pola hidup yang serasi dengan ekosistemnya.
3.      Peranan Pendidikan dalam pembangunan nasional
      Peran pendidikan dalam pembangunan nasional antara lain:
1)   Mengembangkan Teknologi Baru
Hasil pendidikan adalah orang terdidik yang mempunyai kemampuan melaksanakan penelitian dan pengembangan yang dapat menghasilkan teknologi baru. Lembaga – lembaga penelitian dan pengembangan seperti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan-badan Penelitian dan Pengembangan di setiap departemen, dan sebagainya, orang-orang terdidik hasil pendidikan bekerja, dan menghasilkan berbagai teknologi baru.
2)    Menjadi Tenaga Produktif dalam Bidang Konstruksi
Orang-orang terdidik hasil pendidikan, juga masuk dan aktif bekerja di bidang konstruksi yang menghasilkan rancang bangun berbagai macam pabrik dan perusahaan. Pabrik-pabrik ini yang akan menghasilkan berbagai barang kebutuhan hidup dan jasa.
3)    Menjadi Tenaga  Produktif yang Menghasilkan Barang dan Jasa
Orang-orang terdidik hasil pendidikan menjadi pula masukan dalam pabrik-pabrik dan perusahaan-perusahaan, sebagai tenaga kerja produktif yang memproses produksi barang-barang kebutuhan hidup dan jasa. Dengan demikian, adalah penghasil barang dan jasa yang diperlukan masyarakat.
4)    Pelaku Generasi dan Penciptaan Budaya
Orang-. Mereka inilah yang memelihara dan memperbaiki nilai-nilai budaya dalam masyarakat.
5)    Konsumen Barang dan Jasa
Orang-orang terdidik hasil pendidikan merupakan generasi baru yang mengkonsumsi barang-barang dan jasa yang dihasilkan oleh pabrik-pabrik dan perusahaan-perusahaan. Sebagai konsumen, mereka merupakan konsumen yang lebih banyak jenis kebutuhannya serta lebih kritis dalam menggunakan barang-barang keperluan hidup dan jasa, apabila dibandingkan dengan orang-orang yang tidak/kurang terdidik.

4.         Segi Pembidangan Kerja atau Sektor Kehidupan
Pembidangan kerja menurut sektor kehidupan  meliputi antara lain bidang ekonomi, hukum, sosial, politik, keuangan, perhubungan dan komunikasi, pertanian, pertambangan, pertahanan dan sebagainya. Pembangunan sektor kehidupan  diartikan sebagai  aktivitas pembinaan, pengembangan dan pengisian bidang-bidang kerja agar dapat memenuhi hajat hidup warga negara sebagai suatu bangsa sehingga tetap jaya dalam kancah kehidupan antara bangsa-bangsa di dunia.
Pembinaan dan pengembangan bidang-bidang tersebut hanya dikerjakan jika diisi orang-orang  yang memiliki kemampuan seperti yang dibutuhkan . Jadi sumbangan pendidikan pada pembangunan dapat disimpulkan bahwa
  • Pertama; pendidikan menyiapkan manusia sebagai sumber daya pembagunan, kemudian manusia selaku sumber daya pembangunan membangun lingkungannya,
  • Kedua; manusia menjadi kunci pembangunan. Kesuksesan pembangunan sangat tergantung pada manusianya.
  • Ketiga; pendidikan memegang peranan penting karena merekalah yang menciptakan  manusia pencipta pembangunan.

C.       Masyarakat Masa Depan
Tujuan akhir suatu pembangunan adalah manusia, maka dalam ruang gerak pembangunan manusia dipandang sebagai objek dan subjek pembangunan.
Manusia sebagai objek dipandang sebagai sasaran yang dibangun. Kita tahu pembangunan merupakan pemenuhan hajat hidup manusia, apakah seorang manusia itu telah terpenuhi kebutuhan jasmaninya seperti rumah, dan apakah seseorang manusia itu telah terpenuhi  kebutuhan rohani seperti menanamkan nilai-nilai pendidikan dalam diri seseorang itu. Dalam manusia dipandang sebagai objek ini, disinilah dapat kita ketahui telah sempurnanya atau belum sebuah pembangunan.
Sedangkan manusia dipandang sebagai subjek pembangunan karena ia dengan segenap kemampuan menjadikan lingkungannya secara dinamis dan kreatif. Sebagai contoh dapat kita lihat pada era globalisasi ini banyak pembangunan gedung-gedung, pembangunan sekolah dan lain sebagainya. Itu semua karena adanya manusia sebagai pelaku pembangunan. Manusia yang belajar bagaimana cara untuk membangun sebuah gedung, bagaimana memajukan teknologi dalam pembangunan yang akhirnya membawa negara ini sebagai negara maju bukan berkembang lagi. Itu semua peran dari manusia sebagai pelaku pembangunan.
Pembangunan kehidupan Negara kebangsaan Indonesia atau pembangunan nasional Indonesia pada akhirnya harus bertujuan mencapai Negara kesatuan yang berkedaulatan rakyat serta adil dan makmur berdasarkan Pancasila,yang mampu:
1.      Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
2.      Memajukan kesejahteraan umum,mencerdaskan kehidupan bangsa,dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,perdamaian abadi dan keadilan social.
3.      Strategi Pelaksanaan

Perkiraan Masa Depan
Pendidikan selalu berlangsung dalam suatu latar kemasyarakatan dan kebudayaan tertentu. Demikian pula di Indonesia pendidikan nasional dilaksanakan berdasarkan latar kemasyarakatan dan kebudayaan Indonesia. Landasan sosio-kultural merupakan salah satu dasar utama dalam menentukan arah kepada program-program pendidikan baik program pendidikan sekolah maupun program pendidikan luar sekolah.
Dari sisi lain pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan setiap masyarakat. Di dalam UU no. 2 Tahun 1989 tentang sistim pendidikan nasional dinyatakan bahwa “dalam kehidupan suatu bangsa pendidikan mempunyai peranan yang amat penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan bangsa yang bersangkutan.”
Melalui upaya pendidikan kebudayaan diwariskan dan dipelihara oleh setiap generasi bangsa. Serentak dengan itu upaya pendidikan diarahkan pula untuk mengembangkan kebudayaan itu. Kebudayaan yang dimaksudkan dalam arti luas yaitu keseluruhan gagasan dan karya manusia, yang harus dibiasakan dengan belajar, beserta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya itu (Koentjaraninggrat, 1974: 19). Kebudayaan itu dapat:
1.      Berwujud ideal, yakni ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya.
2.      Berwujud kelakuan, yakni kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat.
3.      Berwujud fisik yakni benda-benda hasil karya manusia. (Koentjaraningrat 1974: 15-22).

Kajian masyarakat masa depan itu semakin penting jika diingat bahwa pendidikan selalu merupakan penyiapan peserta didik bagi peranan di masa yang akan datang. Dengan demikian, pendidikan seharusnya selalu mengantisipasi keadaan masyarakat masa depan.
Pendidikan adalah masa kini tetapi pendidikan harus juga memperkirakan masa depan, berorientasi ke masa depan, karena naka didik masa kini adalah orang-orang pada masa depan. Bagaimana memperkirakan masa depan dengan mempertimbangkan kecenderungan globalisasi, perkembangan iptek, arus komunikasi yang semakin cepat dan padat, dan peningkatan pelayanan semakin professional, adalah hal-hal yang akan dibicarakan pada bagian ini. Selian itu dibicarakan tuntuan bagi manusia masa depan (manusia modern) dan bagaimana mengantisipasi masa depan terutama perubahan dalam nilai dan sikap.
Perubahan keadaan masyarakat masa depan yang berlangsung dengan cepat mempunyai beberapa karateristik umum yang dapat dijadikan petunjuk sebagai ciri masyarakat di masa depan yaitu:
1)      Kecenderungan Globalisasi
Di dalam era globalisasi sifat rasa kedaerahan, corak kebangsaan tidak lagi secara dominan dapat ditonjolkan, dunia seolah-olah makin akrab, suatu bangsa tidak lagi merasa asing bila berada di suatu tempat bangsa lain, pakaian, makanan, dan bahkan bahasa tidak lagi menentukan  identitas suatu bangsa. Pada saat ini hal itu baru merupakan kecendrungan-kecendrungan yang kelihatannya semakin nyata telah menampakkan  sosok yang global, sosok yang mendunia. Era globalisasi terjadi arus lalu—lintas perjalanan bangsa-bangsa dari satu negeri sangat maju, karena adanya system  tranportasi dan sikap penerimaan dari bangsa-bangsa yang dituju. Kemudahan transportasi dan sikap penerimaan ini ditunjang oleh keadaan yang makin mantap dan  pelayanan yang semakin memuaskan. Demikian pula masing-masing Negara yang ada di dunia meningkatkan dan menggalakkan pariwisata, disamping sikap masing-masing bangsa yang suka mengadakan kunjungan atau tour ke manca Negara secara terencana. Misalnya saja, pada masa-masa sebelumnya bangsa kita adalah bangsa yang belum tourist minded, artinya berkunjung keluar negri , namun sekarang, bagi mereka yang mampu, bepergian ke luar negeri itu memang sudah menjadi suatu rencana, sudah diarahkan. Kalau ada liburan sekolah, ada yang ke Jepang, ke Amerika, paling tidak ada yang ke Malaysia atau Singapore, paling tidak juga ,  ke Bali, ke puncak. Dan  hari libur diisi dengan perjalanan jauh. Lalu lintas kunjungan  inilah yang membuat masing-masing negara menyiapkan sesuatu yang sesuai dengan keadaan  Negara yang mengunjungi, sehingga makanan, pakaian apa yang ada di Jepang sudah  pasti ada di Flipina, begitu juga apa yang ada di Amerika sudah pasti ada restoran-restoran Indonesia dan sebaliknya. Mobilitas antar bangsa sangat tinggi.
Dengan keadaan yang global tidak heran kalau tetangga kita di Samosir adalah orang Prancis, atau orang Spanyol, sehingga kita bersikap luwes dan tidak sempit.

2)      Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Salah satu hal yang perlu diperkirakan bagi masyarakat masa depan adalah perkembangan iptek. Perkembangan  iptek demikian cepatnya sehingga sekolah selalu ketinggalan untuk mengikutinya, sehingga sekolah tidak siap untuk membekali lulusannya dengan kemajuan iptek yang akan ditemui di masyarakat. Misalnya saja, di sekolah anak-anak diberi pelajaran mengetik denga mesin ketik, padahal dimasyarakat mesin ini sudah tidak dipakai. Di sekolah diberi pelajaran computer, padahal di duni pekerjaan komputer yang seperti itu sudah ketinggalan zaman.
Demikian juga pelajaran-pelajaran teknik,  dan  pelayanan  yang ada di sekolah jauh ketinggalan dengan yang ada di masyarakat, bidang kesehatan sudah begitu canggih, tetapi yang ada di sekolah belum seberapa. Sekolah harus mempersiapkan anak bukan saja untuk masa kini, tetapi yang lebih penting adalah untuk masa depan yang kita perkirakan  pasti sudah canggih dari pada sekarang ini, terutama dalam bidang iptek.
3)      Peningkatan Pelayanan yang Semakin Profesional
Dapat diperkirakan bahwa masyarakat  masa depan adalah masyarakat yang menggunakan tenaga-tenaga spesialis, semua serba spesialis, barang kali dapat juga disebut era spesialisasi. Sejalan dengan kecenderungan globalisasi, maka setiap Negara adalah mendunia, memiliki perspektif global,berorientasi internasional. Hotel-hotel, rumah sakit internasional, begitu juga bank, pelabuhan udara dan  pelabuhan laut dan sebagainya.



Antisipasi Terhadap Masa Depan
Berdasarkan  perkiraan-perkiraan yang telah dikemukakan berdasarkan pertimbangan kecenderungan globalisasi, perkembangan iptek, arus komunikasi yang semakin cepat dan padat, serta peningkatan pelayanan yang semakin profesional, maka masa depan, atau masyarakat masa depan sudah dapat digambarkan atau diperkirakan dan pendidikan perlu mengantisipasi. Sekaitan dengan antisipasi pendidikan  terhadap masa depan, dapat juga di katakana tuntutan-tuntutan apa yang diharapkan manusia masa depan, akan dibicarakan di bawah ini.
1)      Tuntutan Bagi Manusia Masa Depan (Manusia Modern)
Mempertimbangkan  beberapa keadaan  yang akan berkembang  pada masa depan  itu sesuai denga kecenderungan yang ada tadi, maka agar kita survive, berhasil dan sukses, perlu diperhatikan  beberapa tuntutan yang diharapkan dimiliki oleh manusia masa depan , antara lain ialah:
·       Memiliki sikap yang terbuka, memiliki wawasan  internasional dan seimbang dengan itu memiliki wawasan  nusantara dan ketahanan nasional agar tidak lebur dengan adanya kecenderungan globalisasi, agar  jati diri sebagai bangsa exsist. Memiliki sikap toleransi yang tinggi untuk mau memahami budaya bangsa lain, berkemauan dan berusaha meningkatkan kualitas diri pribadi , meningkatkan  kegemaran membaca, mau belajar dari pengalaman orang lain atau bangsa lain, saling menghargai dan menghormati.
·        Menerapkan  dan  meningkatkan azas pendidikan seumur hidup (long life education), karena dengan  perkembangan  ilmu pengetahuan dan  teknologi yang begitu cepat, orang perlu belajar dan belajar  terus agar tidak ketinggalan dengan kemajuan yang terjadi, agar dapat memanfaatkan perkembangan iptek tersebut secara tepat. Azas belajar sepanjang hayat harus disikapi sebagai suatu usaha  meningkatkan  kualitas dari  pribadi, memiliki sikap yang tidak cepat  merasa puas dengan ilmu yang telah dimiliki, sehingga mau terus belajar   baik sepanjang hayat harus disikapi dengan suatu usaha meningkatkan kualitas pribadi, memiliki sikap yang tidak cepat merasa puas dengan ilmu yang telah dimiliki, sehingga ingin terus belajar baik melalui pendidikan formal maupun pendidikan nonformal, atau juga belajar secara mandiri. Barangkali sekarang kita telah memiliki gambaran, kalau dulu sudah cukup puas bila sudah  memperoleh gelar sarjana, tetapi sekarang masih belajar lagi dan melanjutkan  ke tingkat pasca sarjana untuk sampai pada jenjang S2 dan S3. Tututan  manusia  masa depan sesuai dengan  kecenderungan perkembangan  iptek, adalah manusia yang suka belajar dan berusaha meningkatkan kualitas dirinya.
·        Melengkapi sarana kehidupan dengan alat-alat komunikasi yang  up to date, karena arus komunikasi yang semakin cepat dan  padat kurang dapat ditangkap informasinya dengan  cara-cara tradisional, misalnya dengan surat kabar dan  majalah. Pada masa sekarang ini saja bagi orang-orang yang  merasa berkepentingan dengan  informasi mereka  menyewa bahkan memiliki saluran internet, faximale, walaupun memang ada orang-orang memakai telepon  genggam sekedar gengsi, prestise, atau pajangan. Di era informasi dan komunikasi orang-orang dituntut untuk cepat tanggap, dituntut meningkatkan  inisiatif dan kreativitas.
·        Memiliki ilmu pengetahuan yang bersifat khusus, memiliki spesialisasi dalam bidang pekerjaan tertentu, mengikuti program khusus tenaga kerja tertentu, penguasaan beberapa bahas asing dan penampilan yang  layak untuk standard internasional. Barang kali kita dapat juga dikemukakan di sini bahwa zaman sekarang dan masa depan itu di sebut zaman modern, dan manusianya disebut manusia modern, adapun cirri-ciri manusia modern diantaranya adalah:
1.  Mempercayai dan mengutamakan kemampuan akal manusia, artinya tidak ada yang tidak dipelajari asalkan orang mau   menggunakan akal dan pikirannya secara sungguh-sungguh.
2.  Menggunakan dan   memanfaatkan waktu sangat efisien, sangat padat dan sangat ketat, teratur untuk hal-hal yang berguna. Orang modern mampu  mengatur waktu dan mengisi waktu sesuai dengan yang direncanakan
3.  Suka kepada pembaharuan dan mau menerima pembaharuan, karenanya orang modern juga suka kepada perubahan, selalu bersifat dinamis, suka mencoba untuk membuktikan mana yang lebih baik, yang lama atau yang baru. Orang yang tidak modern sukar sekali diajak untuk mengadakan pembaharuan, menolak dan bahkan selalu curiga kepada pembaharuan, tidak suka mencoba.
4.  Orrientasi kee masa depan, masa lalu bukan untuk dipuja dan dikenang-kenang, tetapi untuk dijadikan pelajaran dan pengalaman dalam merencanakan masa depan.
5.  Hemat dalam penggunaan penghasilan, saving minded ( cara hidup yang suka menabung ), penggunaan  uang juga terencana.
6.   Mampu  mengontrol diri sendiri, kurang senang diatur dan dicampuri oleh orang lain.
7.  Tidak suka bergantung pada bantuan orang lain.

Upaya-Upaya Mengantisipasi Masa Depan, Terutama Perubahan Dalam Nilai dan Sikap
Mengantisipasi  masa depan  terutama dalam perubahan nilai dan sikap adalah  merupakan  hal yang sangat sulit dan tidak dapat dilaksanakan dalam waktu yang cepat. Mengubah  orang dari yang bersifat negative menjadi sikap positif, luas dan rasional, dari sikap yang menolak perubahan kepada sikap yang menerima dan  melaksanakan  perubahan.
Namun demikian kita tetap percaya bahwa upaya-upaya hanya dapat dilakukan melalui pendidikan di rumah tangga oleh keluarga, pendidikan di sekolah dan  pendidikan di masyarakat. Ketiga pusat pendidikan ini didukung oleh kebijakan-kebijakan dari pemerintah agar mampu mempersiapkan  manusia masa depan dengan  segala tuntutannya.
Upaya yang dapat dilakukan oleh pendidikan dengan menganalisis materi yang ada di dalam  kurikulum dan di dalam buku pelajaran. apa yang dapat diberikan agar materi dapat mendekati  kenyataan  yang ada di masa depan. Sekolah dapat menyediakan  sarana seperti  laboratorium, perpustakaan, ruang praktek, ruang computer, ruang gelap untuk belajar dengan media slide, dan film ilmu pengetahuan dengan catatan sarana tersebut bukan hanya ada namun memiliki fungsi.
Diperlukan suasana yang demokratis dan suasana lainnya yang konduksif untuk mengembangkan sikap dan nilai-nilai yang harus dimiliki anak untuk masa depan, maka suasana belajar-mengajar lebih menekankan pengembangan diri anak dengan memberikan kesempatan yang luas untuk mengeluarkan pendapat, untuk pembelajaran sendiri. Sekolah tetap tanggap kepada suku bangsa yang ada di kelas, dan juga berbagai kepercayaan yang ada. Guru membiasakan anak untuk mampu mencari informasi tentang apa saja yang sesuai dengan anak, informasi tentang dunia kerja, informasi tentang buku yang baik dan baru, informasi tentang kecenderungan masa depan, Jadi sekolah sebagai agent of innovation, secara terencana mengarahkan siswanya untuk mengantisipasi masa depan dengan segala ciri dan tuntutannya.


BAB III
PENUTUP


A.       Kesimpulan
Pendidikan dan pembangunan memiliki hubungan yang saling berkaitan. Keduanya merupakan suatu garis yang terletak kontinu dan saling mengisi. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan ke dalam diri manusia untuk nantinya dapat menghasilkan sumber daya manusia yang dapat menunjang pembangunan, yaitu pembangunan lingkungan sekitar yang dapat memenuhi kebutuhan hidup masyarakat luas. Hasil pembangunan yang telah dilaksanakan oleh manusia yang terdidik dapat kembali menunjang pendidikan baik itu dari segi pembinaan, penyediaan sarana dan lainnya.
Selain itu, sumbangan pendidikan pada pembangunan dapat dibilang sangat besar. Baik itu dari segi sasaran, segi lingkungan, segi jenjang pendidikan maupun pembidangan kerja atau sector kehidupan. Pendidikan memang memegang peranan penting pada pembangunan karena berkat manusia yang terdidik maka dapat menciptakan manusia pencipta pembangunan.
Pendidikan merupakan jalan menuju kemajuan dan pencapaian kesejahteraan sosial dan ekonomi. Sedangkan kegagalan membangun pendidikan akan melahirkan berbagai problem krusial: pengangguran, kriminalitas, penyalahgunaan narkoba, dan bagi pemerintah.

B.     Saran
1.      Bila pembangunan di Negara kita ingin maksimal, maka harus meningkatkan mutu sumber daya manusianya lewat pendidikan yang lebih maju.
2.      Meningkatkan dan meratakan pendidikan di seluruh Negara.
3.      Memberikan sarana dan prasarana pendidikan yang lengkap, agar menunjang peningkatan mutu pendidikan.




DAFTAR PUSTAKA


Mudyahardjo, Redja. 1995. Pengantar Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Wahyudin, Dinn. dkk. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Universitas Terbuka.

Tirtarahardja, Umar. 2012. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta


http://maulidianianishas.blogspot.co.id/2012/01/peran-pendidikan-dalam-pembangunan.html






1 komentar:

  1. Termakasih sudah mauberbagi informasi pembanguna dalam aspek pendidikan semogaberkah dan memberikan manfaat kepada pembaca

    BalasHapus